Protokol Layer 4
Menurut OSI Layer layer 4 (transport layer) berfungsi sebagai transportasi dan juga mengatur aliran data dari sumber ke tujuannya serta menjamin reliabilitinya dan keakuratannya.
Implementasi dari layer 4 protokol ini adalah Transport Control Protocol (TCP)
Selain itu, ada protokol lain yang berada pada layer 4 ini yaitu Unit Datagram
Protokol (UDP).
Antara TCP dan UDP, keduanya adalah sama-sama transport protokol.
Namun keduanya memiliki perbedaan ketika mengirim data
Transport Control Protocol (TCP)
● TCP adalah transport protokol yang sesuai dengan standar dari OSI layer, yakni reliable ketika mengirim data. Ini artinya ketika anda mengirim data
dengan protokol TCP maka data dijamin (digaransi) sampai ke tujuan.
● TCP sering juga disebut sebagai connection-oriented protokol.Ini artinya sebelum TCP mengirim data maka pihak pengirim akan membuat koneksi terlebih Data Pada TCP.
● Sebelum data dikirim maka TCP akan mensegmentasi data menjadi ukuran
kecil (1500 byte) dan jumlahnya banyak.
● Masing-masing segmen tersebut akan diberi nomor urut (sequence number)
sehingga memudahkan ketika menyusun kembali (reassembly) serta mudah untuk mendeteksi ketika ada paket data yang hilang pada saat pengiriman.
Proses Pengiriman Data Pada TCP
Proses pengiriman dilakukan dengan tiga tahap, yaitu :
– Membuat koneksi ke tujuan
– Mengirim data ke tujuan
– Menutup koneksi
Proses Pengiriman Data Pada TCP
● Tahap membuat koneksi dilakukan untuk menjamin bahwa tujuan dari data yang akan dikirim benar-benar ada.
● Koneksi dibuat dengan cara sipengirim akan mengirimkan sinkronisasi ke tujuannya.
● Proses sinkronisasi dilakukan dengan metode 3- way-handshake.
● Jika sinkronisasi berhasil maka antara pengirim dan tujuan akan terbentuk virtual connection.
● Ingat bahwa proses sinkronisasi ini rentan terhadap serangan DoS.
Proses Pengiriman Data Pada TCP
● Setelah koneksi dibuat, maka tahap berikutnya adalah pengiriman data.
● Pada saat proses pengiriman data maka aliran data perlu untuk dikontrol (flow
control), karena resource yang dimiliki komputer berbeda-beda.
● Metode yang digunakan untuk mengontrol data ini adalah windowing.
● Jadi antara pengirim dan tujuannya akan menyepakati window size nya.
TCP
● Sedangkan untuk menjamin Proses Pengiriman Data Pada TCP tetap reliable maka TCP menggunakan metode meminta pengiriman kembali jika ada data
yang hilang. Ini dilakukan oleh si tujuan.
● Jika metode pengiriman kembali dilakukan oleh si pengirim secara aktif maka disebut PAR (Positive Acknowledment Retransmition). Artinya jika dalam waktu tertentu si tujuan tidak memberikan jawaban (ACK) maka si pengirim akan mengirimkan kembali data yang dikirim. Proses Pengiriman Data Pada TCP
● Setelah data selesai dikirim semua maka koneksi perlu untuk diakhiri.
● Tujuan pemutusan koneksi ini adalah untuk menghemat memori pada host.
Unit Datagram Protocol (UDP)
Proses Pengiriman Data Pada TCP
Proses Pengiriman Data Pada UDP
protokol transportasi yang tidak reliable. Artinya bahwa data yang dikirim dengan
menggunakan UDP tidak dijamin akan sampai ke tujuannya.
● Namun kelebihan dari protokol UDP adalah mampu untuk mengirim data dangat cepat.
● Oleh karena itu, UDP banyak dipakai untuk mengirim data-data yang real-time, contohnya VoIP, Video Streaming, dll.
● Format data protokol TCP dan UDP terapat field nomor port.
● Nomor port ini mengacu pada aplikasi yang akan memproses data yang telah dikirim.
Contohnya jika port tujuannya adalah 80 maka data akan diproses oleh aplikasi web (http)
● Nomor port terdiri atas 16 bit sehingga kemungkinan nomornya adalah dari 0 hingga 65535.
Nomor port dibagi menjadi 3 bagian:
– Nomor di bawah 1024 disebut well-known port
– Nomor di atas 1024 disebut dynamicallyassigned port number
_ Nomor port terdaftar (registered port number) khusus untuk aplikasi-aplikasi dari vendor tertentu. Biasanya diatas 1024
IP Subneting
IP subneting dilakukan untuk membagi satu buah network menjadi beberapa
subnetwork.
Misalkan satu buah universitas mendapat jatah IP Address kelas B. Universitas
tersebut memiliki 12 fakultas, maka IP address universitas tersebut akan dibagi
untuk masing-masing fakultas.
Dimana satu falkutas adalah satu subnetwork
Metode IP Subneting
IP subneting dilakukan dengan cara meminjam bit host portion menjadi
network portion. Artinya dengan subenting maka jumlah
bit network portionnya akan bertambah. Sehingga subnetmask akan berubah Peminjaman bit host dilakukan dari bit host yang posisinya paling dekat dengan
bit network.
Contoh Subneting
● Misalkan sebuah perusahaan mendapat jatah IP Network Address :
200.20.34.0/24. Perusahaan tersebut memiliki 5 departemen : Keuangan, Marketing, QC, Maintainance, Produksi.
Bagilah IP Network Address tersebut untuk masing-masing departemen.
Tahap 1
● Mengidentifikasi IP Network yang ada.
● 200.20.34.0/24 adalah IP kelas C.
● Susunan oktetnya : N.N.N.H
● Subnet mask mula-mula: 255.255.255.0
Tahap 2
● Menghitung bit yang dipinjam
● Rumusnya adalah: jumlah subnet = 2x -2
● X adalah jumlah bit yang dipinjam
Jadi : 2x - 2 ≥ 5
Sehingga X = 3
Jadi bit host yang dipinjam adalah 3 bit
Tahap 3
● Menghitung subnetworknya
200. 20 . 34 . 0
N . N . N . H
Hasil Subnetworknya
Subnet ke-0 ● 200.20.34.0/27
Subnet ke-1 ● 200.20.34.32/27
Subnet ke-2 ● 200.20.34.64/27
Subnet ke-3 ● 200.20.34.96/27
Subnet ke-4 ● 200.20.34.128/27
Subnet ke-5 ● 200.20.34.160/27
Subnet ke-6 ● 200.20.34.192/27
Subnet ke-7 ● 200.20.34.224/27
Subnet Mask
● Karena jumlah bit network portionnya bertambah maka subnet masknya berubah.
● Dari /24 mejadi /27
● Jadi subnet mask yang baru adalah : 255.255.255.224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar